Jogjakarta, 15 November 2009, RUA Aipni hari kedua mengagendakan Pemilihan kandidat ketua umum AIPNI untuk periode 2009-2013 di dapatkan 2 calon yaitu 1. Dewi Irawati,Phd, mendapatkan 16 suara dan Prof. Dra. Elyy Nurrachmah, S.Kp, M.App.Sc, DNSc., RN mendapatkan 32 Suara. Setelah kandidat dipilih, kemudian memberikan Pemaparan Visi serta Misi kepada peserta RUA AIPNI.
Berikutnya Pemilihan Ketua Umum AIPNI periode 2009-2013 dilaksanakan dengan sistem one man one vote untuk masing-masing keanggotaan AIPNI, dengan hasil Dewi Irawati, Phd mendapatkan suara sebanyak 28 dan Prof. Dra. Elyy Nurrachmah, S.Kp, M.App.Sc, DNSc., RN mendapatkan suara sebanyak 95, abstain 1 dengan demikian Ketua Sidang Rapat Umum Anggota menetapkan Ketua Umum terpilih dengan Surat Keputusan RUA ke3 No. 05/RUA/III/AIPNI/2009 untuk Periode 2009-2013 adalah Prof. Dra. Elyy Nurrachmah, S.Kp, M.App.Sc, DNSc., RN. untuk masa jabatan 4 tahun ditetapkan di Jogjakarta 15 November 2009
Selanjutnya sidang tertutup untuk melengkapi kepengurusan AIPNI periode 2009-2013 oleh ketua Umum terpilih bersama dengan beberapa perwakilan anggota yang disepakati antara pimpinan RUA dan Ketua Umum Terpilih.
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia Blog Creative and Innovative for Nursing Future
Minggu, 15 November 2009
RAPAT UMUM ANGGOTA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA
Jogjakarta, 15 November 2009
Asosiasi institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) mulai hari sabtu menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) AIPNI yang ke 3, dalam RUA kali ini dihadiri oleh 80 yang telah resmi menjadi anggota per 10 November 2009. Tema RUA di Yogyakarta yang diselenggarakan di Borobudur Room "Meningkatkan Profresionalisme Pendidikan Keperawatan untuk Menjamin Mutu Lulusan",
Acara dimulai dari hari sabtu jam 14.30 opening ceremony oleh Ketua AIPNI periode 2005-2009 Prof Elly Nurrachmah. dilanjutkan dengan Pleno Tata tertib, dan Pemilihan Pimpinan RUA. Laporan Pertanggungjawaban oleh Ketua AIPNI di sebutkan bahwa Perlunya kepengurusan yang solid dan mampu fokus pada kepentingan anggota melalui pemberdayaan Asosiai. Perencanaan program dilakukan melalui rapat pengurus yang berlangsung sebulan sekali. dan semua program disusun mengacu pada AD/ART meliputi keanggotaan, bidang kebijakan, pemberdayaan institusi, kerjasama dan hubungan luar negeri serta peningkatan kualitas pendidikan profesi.
di Bidang pengorganisasian seluruh kegiatan untuk kepentingan anggota dilakukan oleh badan pekerja, dari masing-masing institusi diberdayakan untuk terlibat secara bergiliran dan pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat pengurus inti.
bidang kebijakan : ketentuan pelaksanaan program profesi dari akreditasi B menjadi C (PPNI + AIPNI), dan kebijakan internal seperti keutuhan program Ners untuk setiap institusi.
Pemberdayaan Institusi; Pembinaan institusi dilakukan tiap tahun, Pembinaan khusus institusi dengan magang staff untuk pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pengembangan Course Study Guide, Asistensi persiapan Akreditasi (non Asesor)dan Borang Akreditasi.
Bidang Kerjasama dan Hubungan luar Negeri, dilakukan dengan PBRI Thailand antara lain Joint International Conference di Medan pada tahun 2007, BAngkok tahun 2008 dan Yogyakarta tahun 2009, Student and Staff Exchange di Stikes Bali 2008 dan beberapa institusi di Bangkok ke Bali 2008, Studi Banding ke Bangkok, Thailand, Melbourne Australia, China dan Hongkong, dan USA (di Maryland-U, CUA, Villanova-U, Drexel U CGFNS dan RS. mendatangkan Visitor Profesor untuk anggota AIPNI Dr. Laiad Jamjan (Thailand) 2005, Dr. E. McFarlane (USA)-2006, Dr.Greg Rickard (MoH NT)-2007, dan Dr. Di Brown (CDU)-2008.
Peningkatan Kualitas Pendidikan profesi; dilaksanakan Program Hibah Pengembangan Pendidikan Profesi (PHP3)-DIKTI 2008, dengan memfinaliasi KBK Sarjana keperawatan, Tracer Study untuk Stake Holder, Menginisiasi KBK Profesi NErs, Studi banding kurikulum dan implementasinya ke Filipina, menyusun pedoman kelayakan penyelenggaraan pendidikan keperawatan, menyusun naskah akademik RS Pendidikan bagi tenaga kesehatan. Higher Professional Education Quality (HPEQ) DIKTI 2009-2014 dengan meningkatkan program akreditasi pendidikan profesi, mengembangkan sistem sertifikasi nasional, untuk profesi keperawatan, PPNI dan AIPNI bersama-sama membagi area kegiatan dan saling membantu dan saat ini masih berlangsung berbagai pertemuan lokakarya dan rapat kerja, kegiatan lain yang telah dilakukan dengan melobi dan audiensi ke beberapa pihak yaitu: Departemen Kesehatan (Dirjen dan BPSDM) Departemen Pendidikan Nasional, Menteri Aparatur Negara, Kopertis, Terlibat beberapa kegiatan dengan Dit Bina Layanan Keperawatn Depkes; dan PERSI
Evaluasi dan Luaran; perbaharuan Profil Aipni, Kurikulum Sarjana Keperawatan, Naskah Akademik RS Pendidikan Profesi Kesehatan, Standar Kelayakan penyelenggaran Profesi, SK Dikti tentang pemutihan penyelenggaraan pendidikan Profesi (40 anggota) dan Persyaratan penyelenggaraan pendidikan profesi dan Akreditasi B menjadi C, Revisi kurikulum sarjana 2009, berbagai kebijakan internal asosiasi, Buku memorabilia kerjasama AIPNI-DIT AK DIKTI, menyelenggarakan International Conference tahunan, Rancangan AD-ART (revisi.
Program yang perlu ditindaklanjuti oleh kepengurusan baru adalah :
- Penerapan KBK Sarjana Keperawatan
- KBK Profesi Ners
- Usulan Sistem Penjenjangan Pendidikan Ners dan Pengakuan Pemerintah
- Kegiatan HPEQ-DIKTI
- Legitimasi DIKTI tentang Pedoman kelayakan Penyelenggaraan Pendidikan Profesi NErs
- Program Kerjasama dengan Institusi Thailand dan USA untuk SDM Dosen dan joint researh sebagai hasil studi banding ke USA dan Thailand.
Asosiasi institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) mulai hari sabtu menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) AIPNI yang ke 3, dalam RUA kali ini dihadiri oleh 80 yang telah resmi menjadi anggota per 10 November 2009. Tema RUA di Yogyakarta yang diselenggarakan di Borobudur Room "Meningkatkan Profresionalisme Pendidikan Keperawatan untuk Menjamin Mutu Lulusan",
Acara dimulai dari hari sabtu jam 14.30 opening ceremony oleh Ketua AIPNI periode 2005-2009 Prof Elly Nurrachmah. dilanjutkan dengan Pleno Tata tertib, dan Pemilihan Pimpinan RUA. Laporan Pertanggungjawaban oleh Ketua AIPNI di sebutkan bahwa Perlunya kepengurusan yang solid dan mampu fokus pada kepentingan anggota melalui pemberdayaan Asosiai. Perencanaan program dilakukan melalui rapat pengurus yang berlangsung sebulan sekali. dan semua program disusun mengacu pada AD/ART meliputi keanggotaan, bidang kebijakan, pemberdayaan institusi, kerjasama dan hubungan luar negeri serta peningkatan kualitas pendidikan profesi.
di Bidang pengorganisasian seluruh kegiatan untuk kepentingan anggota dilakukan oleh badan pekerja, dari masing-masing institusi diberdayakan untuk terlibat secara bergiliran dan pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat pengurus inti.
bidang kebijakan : ketentuan pelaksanaan program profesi dari akreditasi B menjadi C (PPNI + AIPNI), dan kebijakan internal seperti keutuhan program Ners untuk setiap institusi.
Pemberdayaan Institusi; Pembinaan institusi dilakukan tiap tahun, Pembinaan khusus institusi dengan magang staff untuk pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pengembangan Course Study Guide, Asistensi persiapan Akreditasi (non Asesor)dan Borang Akreditasi.
Bidang Kerjasama dan Hubungan luar Negeri, dilakukan dengan PBRI Thailand antara lain Joint International Conference di Medan pada tahun 2007, BAngkok tahun 2008 dan Yogyakarta tahun 2009, Student and Staff Exchange di Stikes Bali 2008 dan beberapa institusi di Bangkok ke Bali 2008, Studi Banding ke Bangkok, Thailand, Melbourne Australia, China dan Hongkong, dan USA (di Maryland-U, CUA, Villanova-U, Drexel U CGFNS dan RS. mendatangkan Visitor Profesor untuk anggota AIPNI Dr. Laiad Jamjan (Thailand) 2005, Dr. E. McFarlane (USA)-2006, Dr.Greg Rickard (MoH NT)-2007, dan Dr. Di Brown (CDU)-2008.
Peningkatan Kualitas Pendidikan profesi; dilaksanakan Program Hibah Pengembangan Pendidikan Profesi (PHP3)-DIKTI 2008, dengan memfinaliasi KBK Sarjana keperawatan, Tracer Study untuk Stake Holder, Menginisiasi KBK Profesi NErs, Studi banding kurikulum dan implementasinya ke Filipina, menyusun pedoman kelayakan penyelenggaraan pendidikan keperawatan, menyusun naskah akademik RS Pendidikan bagi tenaga kesehatan. Higher Professional Education Quality (HPEQ) DIKTI 2009-2014 dengan meningkatkan program akreditasi pendidikan profesi, mengembangkan sistem sertifikasi nasional, untuk profesi keperawatan, PPNI dan AIPNI bersama-sama membagi area kegiatan dan saling membantu dan saat ini masih berlangsung berbagai pertemuan lokakarya dan rapat kerja, kegiatan lain yang telah dilakukan dengan melobi dan audiensi ke beberapa pihak yaitu: Departemen Kesehatan (Dirjen dan BPSDM) Departemen Pendidikan Nasional, Menteri Aparatur Negara, Kopertis, Terlibat beberapa kegiatan dengan Dit Bina Layanan Keperawatn Depkes; dan PERSI
Evaluasi dan Luaran; perbaharuan Profil Aipni, Kurikulum Sarjana Keperawatan, Naskah Akademik RS Pendidikan Profesi Kesehatan, Standar Kelayakan penyelenggaran Profesi, SK Dikti tentang pemutihan penyelenggaraan pendidikan Profesi (40 anggota) dan Persyaratan penyelenggaraan pendidikan profesi dan Akreditasi B menjadi C, Revisi kurikulum sarjana 2009, berbagai kebijakan internal asosiasi, Buku memorabilia kerjasama AIPNI-DIT AK DIKTI, menyelenggarakan International Conference tahunan, Rancangan AD-ART (revisi.
Program yang perlu ditindaklanjuti oleh kepengurusan baru adalah :
- Penerapan KBK Sarjana Keperawatan
- KBK Profesi Ners
- Usulan Sistem Penjenjangan Pendidikan Ners dan Pengakuan Pemerintah
- Kegiatan HPEQ-DIKTI
- Legitimasi DIKTI tentang Pedoman kelayakan Penyelenggaraan Pendidikan Profesi NErs
- Program Kerjasama dengan Institusi Thailand dan USA untuk SDM Dosen dan joint researh sebagai hasil studi banding ke USA dan Thailand.
Jumat, 06 November 2009
PPNI ICN Workforce Forum-Asia Meeting
PPNI have the honor to host-AWFF ICN (ICN Workforce Forum-Asia Meeting on 23-24 November 2009, and the AANA (Asian Alliance Nurses Associations) to be held in the form of a half-day seminar. AWFF ICN-is limited and closed meetings, AANA therefore conducted on the form of a seminar / talk show that allows more participants to interact with the Chairman of the Organization of Professional Nurses from 11 Countries of Asia (Hong Kong, Indonesia, Japan, Malaysia, Maucau, Mongolia, Philippines, Taiwan, Thailand, Singapore, and South Korea). For more information, contact the Secretariat of PP PPNI at 021-8315070 and 021-8315069.
Selasa, 22 September 2009
Health and the Impact of Global Warming Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta, 17 – 19 November 2009
Millennium Development Goals (MDG) has been endorsed by World Health Organization (WHO) in 2000. It contains the universal framework for developing countries’ development. MDG consists of 8 goals: eradicate the extreme poverty and hunger, achieve universal primary education, promote gender equality and empower women, reduce child mortality, improve maternal health, combat IV/AIDS, malaria, and other diseases, ensure environmental sustainability and develop a global partnership for development. Apart from that progress, there are still some challenges particularly in health area. These challenges are believed as result of not only the MD Goals haven’t been achieved yet, but also as a result of Global Warming, particularly caused by human errors, lack of attention from authorities in each government, or lack of consideration in anticipating further problems. The first challenge is high number in HIV prevalence and the increasing number of people dying from AIDS. The second is high mortality of women due to complication of pregnancy and childbirth. Another important challenge is the nutrition problem related to high number of underweight children. Further, poverty due to jobless, unequal opportunity, reduce agriculture areas, unpredicted weather cycles are those among problems related to Global Warming. In order to overcome those challenges, one of the approaches to enhance multi professional collaboration. The Improvement of collaboration between health care professionals and other areas of related disciplines such as agriculture, women improvement, people welfare, geophysics and meteorology may enhance satisfaction among them and the community as a whole. In addition, other important challenge is issues on transcultural perspective of the community which has many influences in population activity daily living, has become one of the essential issues among professions nowadays. The role of health and other professional are to enabling community to improve or sustain their health status since many parties are still struggling with the contradictions of racism, oppression and ‘caring/curing’ that co-exists in a multicultural society.
The International Nursing Conference is an elaborated scientific forum that will discuss the domain of global impact on health and welfare of the population in transcultural perspectives. The scientific forum is conducted collaboratively between AINEC (the Association of Indonesian Nurse Education Centers), PBI (Praboromarajchanok Institute) and EDU (Edith Cowan University, Australia). This third international joint conference is organized by School of Nursing–Gadjah Mada University. The committee is proudly inviting researchers, educator and practitioners in health and other related areas to join and contribute in the discussion as well as to develop a multi professional collaboration by considering aspects on transcultural perspective. for full information go to AINEC
The International Nursing Conference is an elaborated scientific forum that will discuss the domain of global impact on health and welfare of the population in transcultural perspectives. The scientific forum is conducted collaboratively between AINEC (the Association of Indonesian Nurse Education Centers), PBI (Praboromarajchanok Institute) and EDU (Edith Cowan University, Australia). This third international joint conference is organized by School of Nursing–Gadjah Mada University. The committee is proudly inviting researchers, educator and practitioners in health and other related areas to join and contribute in the discussion as well as to develop a multi professional collaboration by considering aspects on transcultural perspective. for full information go to AINEC
Kamis, 04 Juni 2009
AMANDEMEN AD/ART AIPNI
Jakarta, Hari ini 4 Juni 2009 Badan Pekerja AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia) melakukan kegiatan berupa Amandemen terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Amandemen terhadap AD/ART dinilai sangat penting untuk kemajuan organisasi Pendidikan Profesi Ners di Indonesia.
Mengapa perlu di amandemen??? Hal ini tentu bisa kita lihat dari berbagai aspek, pasal yang dinilai kurang sesuai dan perlu segera diperbaiki, supaya manfaat organisasi ini bisa dirasakan oleh Anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, dan proses dari keberlanjutan organiasi ini dapat berubah untuk menyesuaikan perkembangan pendidikan profesi.
Mengapa perlu di amandemen??? Hal ini tentu bisa kita lihat dari berbagai aspek, pasal yang dinilai kurang sesuai dan perlu segera diperbaiki, supaya manfaat organisasi ini bisa dirasakan oleh Anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, dan proses dari keberlanjutan organiasi ini dapat berubah untuk menyesuaikan perkembangan pendidikan profesi.
Minggu, 29 Maret 2009
AIPNI Konferensi Internasional Keperawatan
AIPNI akan mengadakan kegiatan International Conference dengan tema Global Health in Transcultural Perspective kembali pada tahun 2009. Kegiatan ini akan berlangsung pada bulan 17 - 19 November di Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta dengan penyelenggara dari PSIK FK Universitas Gadjah Mada. Kami sangat mengharapkan partisipasi dan peran serta seluruh masyarakat khususnya perawat, para pendidik dan pemerhati kesehatan dan mahasiswa.
Tujuan Deklarasi Milenium (MDG) telah didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2000. Berisi kerangka yang universal untuk negara-negara berkembang 'pembangunan. MDG yang telah menargetkan 2015 sebagai tanggal target untuk mencapai tujuan besar. MDG terdiri dari 8 tujuan: menghapuskan kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar universal, mempromosikan kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi IV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, menjamin kelestarian lingkungan dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Berdasarkan laporan yang telah dilakukan pada tahun 2007, ada beberapa daerah berlangsung di bidang kesehatan, yaitu: penurunan tingkat kematian anak dan TBC epidemi. Selain itu, terdapat perluasan malaria kontrol. Selain itu kemajuan, masih ada beberapa tantangan khususnya dalam bidang kesehatan. Yang pertama tingginya angka prevalensi HIV dan meningkatkan jumlah orang mati dari AIDS. Alasan kedua adalah tingginya angka kematian perempuan akibat komplikasi dari kehamilan dan persalinan. Tantangan lain adalah masalah gizi yang berkaitan dengan tingginya angka di underweight anak. Untuk mengatasi tantangan itu, salah satu pendekatan yang menerapkan kolaborasi multi profesional. Kolaborasi ini telah menjadi tantangan utama sejak mencapai tujuan memerlukan kerjasama diantara banyak profesional, seperti perawatan kesehatan selular, ekonom, environmentalist, dll. Peningkatan kerjasama antara kesehatan profesional meningkatkan kepuasan di antara mereka dan masyarakat sebagai klien. Pada akhirnya, kerjasama akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup adalah sudut kesejahteraan dirasakan oleh seorang individu atau kelompok orang yang terdiri dari komponen fisik dan psikis. Aspek fisik yang mencakup hal-hal seperti kesehatan, gizi dan perlindungan terhadap rasa sakit dan penyakit. Yang meliputi aspek psikologis stres, khawatir, senang dan emosi positif atau negatif negara. Tantangan lain adalah penting untuk mempertimbangkan dengan Transcultural perspektif masyarakat karena menjadi salah satu isu penting saat ini. Keuntungan yang Transcultural perspektif profesional di bidang kesehatan adalah untuk memudahkan peralihan baru dalam menerapkan nilai-nilai dan kepercayaan yang berkaitan dengan isu-isu pembangunan di bidang kesehatan kepada masyarakat. Artinya ahli kesehatan akan memungkinkan pelanggan mereka untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka karena kedua belah pihak yang berjuang dengan kontradiksi dari rasisme, penindasan dan 'merawat / kesembuhan' yang ada bersama dalam masyarakat multikultural. Konferensi Internasional Keperawatan dijabarkan ilmiah adalah sebuah forum yang akan membicarakan domain global Transcultural dalam perspektif kesehatan. Ilmiah pertemuan ini akan melibatkan beberapa peneliti di bidang kesehatan. selengkapknya baca di sini AINEC |
Penyelenggaran Program Pendidikan Ners Stikes Muhammadiyah Gombong
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Muhammdiyah Gombong mendapatkan legalisasi dari Dirjen Depdiknas RI dengan terbitnya Surat Ijin Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Ners pada Perguruan Tinggi Nomor: 267/D/O/2008. Dengan terbinya surat ini merupakan bentuk kepercayaan dan pengakuan kualitas pendidikan profesi Ners Di Stikes Muhammdiyah Gombong. Kerjasama yang selama ini telah dibangun merupakan bentuk komiten dari semua pihak Civitas di Stikes Muhammadiyah Gombong. Dengan diberikannya kepercayaan ini maka upaya yang dilakukan oleh Stikes Muhammadiyah Gombong, Ketua Stikes H. Basirun, S.Pd, M.Kes menyatakan" Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat Stikes Muhammadiyah Gombong menerapkan Manajemen ISO 9001:2000 mulai 1 Juni 2009 dan hal ini merupakan satu-satunya Institusi Kesehatan yang pertama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan managemen ISO. Oleh karena itu kami mohon dukungan dan doa restu dari semua pihak"...
Selasa, 24 Februari 2009
KONFERENSI INTERNASIONAL: Training for Disaster Nursing
Oleh Debie Dahlia
Tuesday, 17 February 2009 18:21
oleh Debie Dahlia, Penanggung Jawab Kegiatan Training
..sebuah upaya "bersahabat" dengan bencana...
Depok, 17-18 Februari 2009 (Selasa & Rabu), bertempat di Auditorium Ojo Radiat, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, UI bekerjasama dengan Kitasato University, Tokyo dan Tokyo Development Learning Centere, mengadakan kegiatan Pelatihan Keperawatan Bencana (International Training for Disaster Nursing). Pelatihan ini dilaksanakan melalui sistem satelit (teleconference) yang berlokasi di Universitas Indonesia, Tokyo Development Centre, WHO Kobe Center, World Bank Dili Center dan di-streaming oleh beberapa universitas di seluruh Indonesia yang memiliki fasilitas INHERENT & Global Development Learning Center (GDLN) seperti UNAIR, UNRI, UNHAS, UDAYANA, UNSYIAH , dll.Nara sumber training ini berasal dari Hyogo Institute for Traumatic Stress, Disaster Medical Treatment Japan, Nippon Medical School Mushasikosugi Hospital, Japan Nurses Association, dan Faculty of Nursing Universitas Indonesia. Kegiatan ini juga akan mengundang pakar-pakar dari organisasi penanggulangan bencana seperti Badan Kordinasi Bencana Nasional, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ketua Persatuan Perawat Gawat Darurat serta ahli bencana Jepang dari Kitasato University. Dalam kesempatan ini satu peserta yang ikut seminar dari Stikes Muhammadiyah Gombong Ibu Herniyatun, S.Kp, Sp.Mat yang sedang menempuh pembelajaran Klinik Aplikasi untuk keperawatan spesialis Maternitas di FIK UI sumber perawat online
Tuesday, 17 February 2009 18:21
oleh Debie Dahlia, Penanggung Jawab Kegiatan Training
..sebuah upaya "bersahabat" dengan bencana...
Depok, 17-18 Februari 2009 (Selasa & Rabu), bertempat di Auditorium Ojo Radiat, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, UI bekerjasama dengan Kitasato University, Tokyo dan Tokyo Development Learning Centere, mengadakan kegiatan Pelatihan Keperawatan Bencana (International Training for Disaster Nursing). Pelatihan ini dilaksanakan melalui sistem satelit (teleconference) yang berlokasi di Universitas Indonesia, Tokyo Development Centre, WHO Kobe Center, World Bank Dili Center dan di-streaming oleh beberapa universitas di seluruh Indonesia yang memiliki fasilitas INHERENT & Global Development Learning Center (GDLN) seperti UNAIR, UNRI, UNHAS, UDAYANA, UNSYIAH , dll.
REGIONALISASI PEMBINAAN ANGGOTA AIPNI
Regionalisasi Pembinaan Keanggotaan AIPNI 4 Februari 2009, Untuk meningkatkan koordinasi anggota AIPNI di Indonesia maka pengurus pusat telah membentuk struktur pembina keanggataan AIPNI di Indonesia merujuk pada SK SURAT KEPUTUSAN PENGURUS ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA NO. 03A/SK/AIPNI/IV/2008 TENTANG RALAT REGIONALISASI PEMBINAAN KEANGGOTAAN AIPNI, Untuk sepenuhnya Pembinaan AIPNI silahkah download disini http://www.aipni.org/
Langganan:
Postingan (Atom)