Selasa, 19 Juni 2012

Profil AIPNI

AIPNI adalah sebuah lembaga yang menjembatani institusi pendidikan ners atau perawat dalam rangka menjamin kualitas lulusan. Salah satu keputusan penting dalam pertemuan ini adalah disepakati untuk membentuk wadah asosiasi yang kemudian disebut Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI). Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) atau The Association of Indonesian Nurse Education Center (AINEC) adalah satu-satunya organisasi yang menaungi institusi pendidikan Ners di Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia merupakan salah satu anggota AIPNI. Sekretariat AIPNI Jl. Rawa Bambu Blok A No. 01 RT.07/07 Kelurahan Pasar Minggu - Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan Website: www.aipni-ainec.com

AIPNI Pindahan ke Kantor Baru...

Kepada seluruh anggota AIPNI di seluruh Indonesia, bersama ini kami Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia mengumumkan bahwa AIPNI sejak hari Senin, 18 Juni 2012 telah memindahkan kantor sekretariatnya yang semula di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Berikut ini adalah alamat kantor sekretariat AIPNI yang baru: Sekretariat AIPNI Jl. Rawa Bambu Blok A No. 01 RT.07/07 Kelurahan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu - Jakarta Selatan Email: secretary_ainec@yahoo.com Website: www.aipni-ainec.com Saat ini kantor sekretariat AIPNI belum memiliki sambungan telepon tetap sehingga semua aktifitas terkait kesekretariatan masih mengandalkan internet. Kami akan segera memberikan pengumuman lebih lanjut terkait dengan hal ini. Kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terjadi keterlambatan dalam proses pelayanan kepada seluruh anggota AIPNI terkait kepindahan sekretariat ini. sumber:http://www.aipni-ainec.com

Selasa, 27 Desember 2011

Materi kegiatan RTA Ke-X AIPNI 2011 di Makassar


Makassar, 10-13 November 2011


Alhamdulillah, kegiatan RTA KE-X AIPNI yang diselenggarakan di Hotel Clarion Makassar pada tanggal 10-13 November 2011 telah berhasil dilaksanakan dengan sukses. Dalam web aslinya, panitia  penyelenggara mohon maaf atas kekurangan dan ketidaknyamanan yang peserta alami selama proses pelaksanaan RTA tersebut.

Materi RTA di Makassar dapat Anda download melalui link di bawah ini:


Pengalaman RTA yang terjadi selama ini sudah seharusnya menjadi barometer bagi penyelenggaraan RTA ke depan, masalah-masalah dieliminasi dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
SEMOGA BERMANFAAT

Kamis, 15 Desember 2011

International Conference 2012 in Thailand


AIPNI dan PBRI -Thailand mengadakan kegiatan International Conference di Thailand pada tahun 2012. tolong:

Swasdee Ka and Welcome to “Working Together for Health Security” Conference Website!

Representing Praboromarajchanok Institute for Health Workforce Development (PIHWD), Ministry of Public Health, Thailand, the Northern Network of Colleges of Nursing and Public Health (NNET) under the jurisdiction of PIHWD is pleased to announce the International Conference on “Working Together for Health Security”.

This conference is a joint effort between PIHWD, NNET and other local and international organisations, in order to reflect on current situations, education, policies and practices in relation to health security, and how to improve them. As there are differences in our understandings in relation to the scope, breadth and depth of health security, we will meet to explore, broaden and deepen our understandings of what “health security” is in fact.

The event will feature multidisciplinary keynote, plenary and concurrent sessions representing different sectors, different levels of participation, and, of course, a platform for exchanging experiences and expertise from different regions and nations around the globe. We therefore accept papers from all disciplines. The papers may reflect case studies, practices, research, policies as well as concepts and theories related to health security.

The conference will be held in Chiang Mai—one of Asia’s finest tourist and cultural destinations. The conference is scheduled for the 10th -12th April, 2012. This is just a few days before a world famous Song Kran Festival. Naturally, you can enjoy the festival right after you have fulfilled your professional and academic duties, and right in the most eventful place for Song Kran, i.e., Chiang Mai.

With this, I would also like to extend opportunities to individual organisations and networks to co-host and co-sponsor this conference. Please contact me at healthsecurity2012@gmail.com  to discuss your interest in co-hosting and co-sponsoring the event.

I am excited to host this conference and looking forward to meeting you in Chiang Mai, Thailand. Please join us in working together for health security!

Yours sincerely,
http://www.healthandsecurity.org/images/stories/health/s-vanee.png
Vanee Pothinakorn, RN, MPA

Director of Boromarajonani College of Nursing, Sawanpracharak Nakhon Sawan 
President of NNET
Conference Secretariat

sumber :
http://aipni-ainec.com/index-show.php?id=124

Selasa, 29 November 2011

Hari Perawat Sedunia Closing the Gap: Increasing Access and Equity Through Nursing Services




Closing the Gap: Increasing Access and Equity Through Nursing Services sangat relevan dengan upaya kita dalam periode 2010 – 2014 untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu. Upaya ini dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Hal inilah yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dr. Ratna Rosita, MPHM saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan pada acara Workshop Nasional Keperawatan dan Peringatan Hari Perawat Sedunia pada tanggal 12 Mei 2011.
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama beberapa dasa warsa terakhir ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan di berbagai bidang, namun masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan sikapi dengan kerja keras dan kerja cerdas antara lain masih tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka prevalensi gizi buruk, dan angka kejadian beberapa jenis penyakit menular, seperti AIDS, TB dan Malaria.
Ada beberapa isu pokok dalam kurun waktu 2010 – 2014 ini perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi profesi, termasuk PPNI dan seluruh lapisan masyarakat seperti : 1). Dispararitas pelayanan kesehatan antar wilayah geografi, antar kelompok sosial ekonomi, dan antar gender, 2). Beban ganda pelayanan kesehatan, dimana penyakit menular, penyakit tidak menular, dan new emerging diseases harus ditangani sekaligus, 3). Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat dan alat kesehatan, 4). Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran SDM Kesehatan, 5).
Perlunya penataan dan penguatan infrastruktur kesehatan, dan 6). Tingginya kejadian bencana dan terjadinya perubahan iklim. Menyikapi berbagai masalah dan isu pokok tersebut, Kementerian Kesehatan melancarkan Reformasi Pembangunan Kesehatan yang mencakup 7 upaya, yaitu 1) Revitalisasi pelayanan kesehatan dasar dan pemenuhan Biaya Operasional Kesehatan (BOK), 2). Penyediaan obat dan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan, 3). Penyediaan, distribusi dan retensi SDM Kesehatan yang bermutu, adil dan merata, 4) Pengembangan jaminan kesehatan menuju Universal Coverage, 5). Keberpihakan kepada Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), 6). Pelaksanaan reformasi birokrasi kesehatan, dan 7). Pengembangan World Class Health Care. Untuk menghilangkan disparitas pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan mempunyai komitmen yang tinggi pada pencapaian sasaran-sasaran Millenium Development Goals atau MDGs.
Reformasi pembangunan kesehatan dan pencapaian sasaran MDGs tidak mungkin akan terwujud jika harus dilaksanakan sendiri oleh Kementerian Kesehatan, disinilah perlu dukungan dari seluruh jajaran lintas sektor di Pusat dan Daerah, seluruh organisasi profesi kesehatan, termasuk PPNI bersama seluruh lapisan masyarakat.
Perkembangan yang terjadi pada pembangunan kesehatan saat ini adalah adanya pergeseran dari pelayanan medis (medical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care), sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotive) dan pencegahan (preventive). Selain itu, terjadi pula pergeseran dari pengelolaan oleh pemerintah kepada swasta dan adanya penekanan pada aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sekjen menyampaikan bahwa kita harus menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan pelayanan kesehatan, berupa globalisasi pelayanan kesehatan yang melampaui batas Negara, teknologi kesehatan yang semakin maju dan kompetisi dari tenaga asing. Oleh karena itu kita harus mengembangkan world class health care atau pelayanan kesehatan kelas dunia.
PPNI sebagai organisasi profesi yang memiliki anggota terbesar di Indonesia dan anggotanya bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Kesehatan, Klinik Keperawatan, bersama masyarakat hendaknya membentuk kelompok-kelompok pemberdayaan masyarakat. Sebab pelayanan keperawatan terus berkembang, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, termasuk pelayanan pada kejadian bencana. Perawat merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan dan mempunyai peran strategis, bersama tenaga kesehatan lainnya dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Seperti organisasi profesi lainnya, PPNI berada dalam satu ruang bersama dengan seluruh jajaran kesehatan dan jajaran lintas sektor terkait di Pusat dan Daerah. Karena itu, PPNI hendaknya bersinergi dalam membangun kekuatan bersama, bahu membahu melalui kerja sama erat dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sesuai proporsi, potensi, kemampuan, dan kompetensinya.
Aspek yang harus diperhatikan dalam pemberian pelayanan kesehatan adalah keterjangkauan (accessibility), serta kesetaraan dan keadilan (equity) bagi seluruh masyarakat. Tenaga kesehatan termasuk seluruh anggota PPNI memiliki peran penting di berbagai tatanan. Baik di fasilitas pelayanan kesehatan, di keluarga maupun masyarakat, untuk mewujudkan tersedianya pelayanan kesehatan yang setara, adil dan terjangkau.
Diharapkan kepada pengurus dan anggota PPNI di seluruh tanah air agar dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus mampu menjamin bahwa pelayanan yang diberikan aman bagi pasien dan masyarakat, yaitu benar, tepat dan mudah didapat. Perawat memberikan pelayanan keperawatan secara professional, berkinerja tinggi, bekerja secara ilmiah, bersikap caring sehingga dapat mengurangi beban psikologi pasien. Pemberian pelayanan keperawatan harus sesuai standar pelayanan, standar profesi dank ode etik yang telah ditetapkan oleh organisasi profesinya.
Perawat di DTPK dan DBK berperan memperkuat revitalisasi pelayanan keperawatan kesehatan masyakat (perkesmas) dengan sasaran spesifik masalah kesehatan yang terkait MDGs. Perawat berkontribusi penuh dalam mencapai program Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia dengan menerapkan model-model pelayanan professional dan manajemen maju. PPNI bersama himpunan dan ikatan seminatnya turut mengawal implementasi standar profesi, menjamin hanya perawat kompeten yang memberikan pelayanan keperawatan aman bagi masyarakat, dan membangun perilaku etika sesuai dengan kode etik profesi.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, khususnya Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik agar dapat mengembangkan kebijakan pelayanan keperawatan menuju profesionalisme pelayanan, pembinaan teknis dan monitoring evaluasi pelaksanaan perawatan di berbagai tatanan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk menghadapi ASEAN Framework Agreement on Services 8 atau AFAS 8, perlu dilakukan telaah pasar jasa untuk pelayanan keperawatan serta menetapkan standar pelayanan keperawatan dan kompetensi perawat yang diakui secara Internasional. Pergunakanlah forum Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Nursing Services ASEAN untuk melakukan harmonisasi terhadap standar, termasuk sistem pendidikan tinggi keperawatan.
Selanjutnya hasil dari acara tersebut juga dikonkritkan dalam sebuah komitmen bersama Gerakan Nasional Perawat untuk berperan aktif secara nyata dalam percepatan pencapaian MDGs khususnya terkait dengan pengendalian HIV-AIDS, TB, Malaria dan masalah gizi di Indonesia. Humas

Jumat, 25 November 2011

Rapat Tahunan Anggota AIPNI X di Makassar

Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) menggelar Rapat Tahunan Anggota (RTA) dan Seminar Internasional Keperawatan di Makassar. Kegiatan ini berlangsung 10-13 November 2011. Pembukan RTA dilaksanakan Kamis (10/11). Hadir Ketua AIPNI Pusat, Pro . Elly Nurrachmah, Rektor Unhas yang diwakili Wakil Rektor III, Prof Dadang S, dan Sekretaris Kopertis Wilayah IX Ibrahim Saman. 


Khusus untuk seminar internasional dijadwalkan dibuka hari ini, Jumat (11/11). Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan hadir sekaligus membuka acara. Seminar internasional ini mengangkat tema; Bridging The Gap Between Nursing Education and Health Service. Sejumlah pemateri dari dalam dan luar negari dihadirkan dalam seminar ini. Salah satunya Prof Ikuko Moriguchi yang merupakan dosen keperawatan Hyogo University Jepang. 
Dalam sambutannya, Ketua AIPNI Pusat, Elly Nurrachmah mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya saat ini mempunyai anggota sebanyak 188 institusi di seluruh Indonesia. Hampir seluruhnya ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan di Grand Clarion Hotel ini. 
"Dalam pelaksanaan kegiatan RTA AIPNI dan seminar internasional ini, hampir seluruh intitusi anggota AIPNI turut hadir dan menjadi peserta,'' ujar Elly.


Pada Kegiatan RTA di Makassar ini juga di promosikan kegiatan AIPNI untuk tahun 2012 diantaranya adalah kegiatan seminar, pelatihan, workshop bagi anggota AIPNI . Daftar kegiatan ini  dapat di download disini 


http:://beritakotamakassar.com, aipni-aince.com
Web Hosting